Sikap Para Sahabat dalam mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa sallam

 
 Sikap Para Sahabat dalam mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wa sallam 
Ali bin Abi Thaalib radhiyallaahu ‘anhu berkata :
لَوْ كَانَ الدِّينُ بِالرَّأْيِ لَكَانَ بَاطِنُ الْقَدَمَيْنِ أَحَقَّ بِالْمَسْحِ مِنْ ظَاهِرِهِمَا وَقَدْ مَسَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى ظَهْرِ خُفَّيْهِ
“Jika sekiranya agama ini semata-mata berdasarkan ra’yu (akal) saja niscaya bawah sepatu itu lebih utama diusap daripada atasnya. Sungguh aku telah melihat Rasulullah mengusap bahagian atas sepatunya.”
‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallaahu ‘anhu berkata saat ia akan mencium Hajar Aswad saat melaksanakan manasik haji :
إِنِّي أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لَا تَضُرُّ وَلَا تَنْفَعُ وَلَوْلَا أَنِّي رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
“Sesungguhnya aku mengetahui bahawa sesungguhnya engkau ini adalah sebuah batu yang tidak boleh memberikan mudharat dan manfaat. Kalau sekiranya aku tidak melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menciummu aku tidak akan menciummu.”

Share on Facebook

Leave a Comment